Tuesday, May 13, 2008

Sayang Ibu - Sempena Hari Ibu

Ibu pasti sengsara ketika melahirkanku sesudah 9 bulan mengusung tanpa jemu dan ragu. Kasihnya padaku seperti air hujan yang membasahi bumi, meresap masuk buat kehidupan yang mengharap. Wajah ibu tampak girang terpandangkan aku. Suara tangisan kerasku(ucapan terima kasih kerna melahirkanku), tangan tergigil menerawang(mahu mendakap ibu) dan mata terkatup rapat(khusyuk berdoa untuk kesihatan ibu) mengisi saat bahgia ibu. Kesakitan yang ditanggung hanya untukku...tandanya kasih ibu.

Bulan berganti bulan, tahun silih berganti-kenakalanku membuatkan ibu terluka hati. Cubitan ibu mengajarku, leteran ibu motivasiku dan renungan tajam ibu peringatan buatku. Ibu banyak mendidikku penuh sabar, menjagaku ketika jatuh sakit dan mengembirakanku taktala pilu. Oh... sayang ibu tiada taranya.
Sesudah dewasa, ibu 'melepaskanku' ke dunia baru. Aku melangkah dunia serba indah tapi penuh amanah. Baru kusedar mendidik isteri dan anak-anak bukan kepalang payahnya. Namun isteriku yang memahami memudahkan segalanya. Mengenang kembali kasih ibu... tiada tukar gantinya. Hanya kupohon padaMU ALLAH, agar diri ibu sejahtera selamanya dunia dan akhirat.